Kesaksian


sebenernya ini bukan hal baru, 
namun menjadi begitu berbeda karna sejak beberapa tahun berlalu aku tak pernah membiarkannya tumbuh bebas
ada sesuatu yang kembali tumbuh dalam diri ini
sesuatu yang entah sejak kapan telah lama usang 
rasa-rasanya mulai berani tumbuh lagi
pada waktu-waktu yang telah lalu 
selalu ku coba untuk mematahkan agar tak tumbuh berkembang
namun sialnya pada kali ini entah dengan cara yang bagaimana kau sanggup membuatku tak mampu menahannya.

pada dinginnya malam kesaksian, aku mengaku kalah
sekali lagi mengaku kalah pada sosokmu yang sanggup membuat diriku melepas segala sesuatu yang sejak dulu berusaha tak ku tunjukan kepada sosok lain selain daripada dirimu kini
aku membiarkannya tumbuh bebas bersama namamu dalam diri ini.

entah akan bagaimana nantinya
seperti yang telah lalu, akan kunikmati semua proses didalamnya
hadirmu adalah sebuah pesan bagiku untuk membuka satu lagi jalan pikiran bahwa "semua yang datang patut kita sambut dan yang tumbuh patut kita rawat".

maka setelah bait-bait ini lepas landas mengudara dengan bebas
kubiarkan semuanya tumbuh dan berkembang lebih luas
dengan ini ku pertaruhkan semuanya pada proses perjalanan panjang yang entah akan sampai kemana
dengan ini ku relakan diri ini kembali menulusuri jejakmu yang akupun tak tau sebenernya kau ini seperti apa dan apa tujuanmu
rasanya seperti, berada dalam sebuah perjalanan namun aku tak tau kendaraan seperti apa yg saat ini tunggangi, dan tujuan pun tak tau kemana.

belakangan ini pikiran seperti sedang dipacu oleh waktu untuk terus menerka sebenarnya kau ini bagaimana, apa mau mu, kemana arah dan tujuanmu
naluri dan nalar sedang dalam gejolak perdebatan panjang atas apa yang terjadi dalam diri ini
dengan lapang naluri mempersilahkan namamu tumbuh dalam bagian kecil ditempat yg telah lama ditinggal penghuninya
namun tidak begitu dengan nalar, selalu saja mempertimbangkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi setelah ini, nalar seolah memberi tahu bahwa mungkin saja kau adalah rancu bagiku, mungkin saja didepan aku akan berhadapan kembali dengan luka, kecewa dan kehilangan.

Namun sekali lagi,
aku mengaku kalah pada sosokmu
dan bagaimana nantinya semua ku biarkan begitu saja,
entah kau menjadi sesuatu yang hanya menyempatkan singgah atau menjadi sesuatu yang akan sungguh.

Aku tahu,
di depan sana aku akan berhadapan dengan harap-harap dan kecewa
namun pada sosokmu kali ini
aku berani mempertaruhkannya
mempertaruhkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nanti dengan keyakinan diriku sendiri pada sosokmu ini.

untukmu,
selamat tumbuh dan berkembang.
Oktober 2020
-el

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sederhananya Bahagia Kita

Jangan ada henti

Purnama Pertama