Purnama Pertama
saya masih begitu ingat
bagaimana dalam suasana yang begitu dingin
kita larut dalam hangatnya perbincangan
kala itu,
malam semakin larut, dingin semakin menusuk
dan kita, semakin tenggelam dalam begitu banyaknya cerita.
Rangkaian cerita yang membawa kita pada satu rasa yang sama
hingga pada akhirnya sampailah kita pada kata
"cakap demi cakap kita larut, pada kata cukup kita akhirnya bertaut"
dalam jalan yang akan begitu sulit dan berliku,
Aku dan kamu,
langkahku dan langkahmu,
ceritaku dan ceritamu,
kita bawa bersama
menuju satu tujuan yang sama.
malam demi malam berlalu dan sampailah kita di tiga puluh hari pertama.
dua belas februari dua ribu dua satu
tertanda,
-el
Komentar
Posting Komentar