Rinai Kelabu di Pelupuk Bola Matamu
sayup sayup diantara rinai yang mengalir deras
dibalik sepasang bola mata teduhmu
kutatap dalam-dalam
kata bisa mengelabuhi, penampilan dapat menutupi
tetapi binarnya bola mata itu tak dapat mengingkari
ada kabut dalam pandanganmu
mendung tebal yang sedari kemarin masih begitu mendominasi
nampaknya hujan deras telah membasahi pelataran pipimu
badai besar tengah menyelimuti hati dan pikiranmu
segala problematika atas apa yg telah terjadi masih begitu nampak membebani
Sepasang bola mata teduh yang binarnya begitu menyejukkan
kini tengah diselimuti berbagai macam persoalan
yang begitu membuat hati tidak karuan.
seberkas senyum menutup perjumpaan kali ini
senyum paling tulus dengan segudang tanya didalamnya
kau lelah atas segala yang tengah membebani?
sudah berapa kali kau tersedu memikirkan hal itu?
sudah berapa banyak air mata kau keluarkan sampai hari ini?
apa kau masih baik?
rangkaian harap-harap menemani derup langkahmu sore lalu,
badai pasti berlalu,
hujan pasti berhenti,
mendung akan segera pergi,
dan kau akan baik kembali,
ceria lagi.
awal februari 2021,
sore lalu
dalam tatapan teduh kelabumu
-el
Komentar
Posting Komentar