Bulan Ketiga

apa kamu masih ingat?

ditanggal yang sama

dalam suasana kenyamanan yang serupa

tiga bulan lalu,

kita, untuk pertama kalinya menuai rindu,

mulai mengukuhkan hati untuk menjadi satu,

menyusun langkah untuk berjalan bersama,

menyingkronkan tujuan untuk sama-sama diwujudkan.

hari ini 

ditanggal yang sama

langkah kita semakin jauh,

pegangan kita semakin erat

bahagia semakin terasa,

dan kau, semakin ku cinta.

dari jauh-jauhnya raga yang berjarak,

perasaan kita terasa begitu dekat.

dari banyak-banyaknya rindu yang belum terobati

hanya kepadamu rinduku bersemi

disetiap pagi hingga penghujung hari

semuanya merekah indah tiada henti.

tentang lengkung senyum itu yang selalu menghilangkan lelah,

tentang binar sorot matamu yang menenangkan segala resah

tentang mimpi-mimpi indah yang dengannya tanggallah segala bentuk gundah.

aku masih ingat di hari itu.

sayup-sayup rinai hujan mengguyur kelopak matamu, membasahi pelataran pipimu.

menantikan hujan reda, kita larut dalam hangatnya bincang-, bincang kala itu.

waktu itu malam semakin larut, begitupun obrolan kita yang semakin mengerucut.

esok hari dengan penuh bahagia,

sekaligus menjadi bangun paling lega,

karna pada pandangan pertama setelah tenggelam dalam mimpi adalah.. dirimu dihadapanku

pagi itu adalah pagi paling indah yang hingga saat ini bayang-bayangnya masih begitu melekat dikepala.

dipagi yang begitu tenang

diselanya nyanyian gesekan antar dahan

dalam teduhnya keadaan

kau..

mengungkapkan kejujuran

bicara tentang jawaban sebuah perasaan

yang pada akhirnya membawa langkah kita hingga sampai pada hari ini.

langkah dibulan ketiga

semoga kedepan langkah kita masih sama

tujuan bisa kita capai sama-sama

kebaikan selalu menyerta

dan kebahagiaan selalu tercipta.

maaf jika dalam perjalanan yang beru sebentar ini sudah kau temui luka yang sebabnya adalah aku,

maaf jika diri ini begitu menyebalkan.

semoga,

semesta mengiyakan

setiap doa yang sama-sama kita usahakan.

aamiin.


untukmu yang sedari tadi larut dalam bait-bait sajak ini.

Masih sama, aku begitu mencintaimu.

selalu.


-el


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sederhananya Bahagia Kita

Jangan ada henti

Purnama Pertama