Apa kabar kata?

 Dari aku, yang begitu menyayangimu.


dulu, dulu sekali..

Aku sudah menduga akan sedalam ini mencintai seseorang,

Aku percaya bahwa suatu saat nanti aku akan menemukan seseorang yang kepadanya semua akan ke serahkan

Aku percaya bahwa ketika seseorang itu datang maka diri ini akan menerimanya dengan tulus, akan mengusahakan dan memperjuangkan dengan sepenuhnya.

Tapi tak pernah menduga sama sekali masa pertemuan itu sudah datang, seseorang itu sudah ada, aku mengenalnya dan berusaha selalu untuk memahaminya.

seseorang itu sudah nyata, nyata dipikiran, nyata dalam pandangan, nyata dalam genggaman, dan nyata dalam dekapan.

aku ngga pernah menyangka bahwa dengan baiknya Tuhan cepat mempertemukan, rasa syukur ini terlalu indah untuk diungkapkan, sampai rasa-rasanya aku bingung dengan kalimat apa aku harus mengungkapkan kepada Tuhan tentang syukur ini yang begitu membahagiakan.

kamu tau seseorang itu siapa?

Aku rasa kamu sudah menduganya,

Iya.. benar. Seseorang itu kamu

Iya.. orang itu kamu

Terima kasih sudah datang dan menetap hingga selalu jadi alasan untuk aku tetap hidup dan berjuang

terima kasih karna hadirmu begitu membahagiakan.

Semakin kesini, semakin hari, rasa ini terus tumbuh dan bersemi. Menjadi begitu besar, menjadi begitu kuat.

Hingga rasa takut kehilangan semakin besar, kekhawatiran dan kecemasan pun semakin membayangi. 

Tapi semua janji itu datangnya menenangkan, dan perjuangan rasa²nya tak akan jadi melelahkan jika denganmu aku berjalan.

Maaf jika aku begitu menyebalkan,

Maaf jika sesuatu dariku kadang datangnya tidak mengenakkan,

Maaf jika aku sering membuatmu tidak enak,

Maaf atas segala salah yang aku lakukan hingga membuatmu mungkin sebal, cemas, marah, sesak atau sakit.

Maaf jika tentangku sering mengganggu dipikiranmu,

Maaf jika kadang hadirku banyak mengganggu waktumu

Maaf untuk segala yang perlu dimaafkan, 

Dan Maaf jika aku ini terlalu berlebihan tapi... Ya begitulah aku mencintaimu.

Aku mungkin aku egois, tapi percayalah aku bisa meredam ego.

Aku sedikit lembek dihadapanmu, tapi satu pelukan pun akan menguatkanku kembali.

Aku sedikit manja tapi itu hanya kepadamu, diluar sana mereka mengenalku dengan laki-laki tegar, mandiri, yang super jutek.

Terlepas dari semua itu, aku juga laki-laki biasa saja yang selalu ingin melihatmu bahagia, laki-laki yang pelukannya akan selalu ada ketika kamu sedih,

laki-laki yang dengan telinganya akan selalu siap mendengarmu berkeluh kesah bercerita tentang suka maupun duka, 

laki-laki yang matanya selalu memperhatikanmu, laki-laki yang akan menemani dan mendoakan setiap langkahmu,

dan laki-laki yang tidak akan pernah meninggalkanmu bahkan saat kamu berada di titik terendah, 

laki-laki yang selalu menganggapmu berarti lebih dari siapapun.


Dari aku ; kesayanganmu.


ditulis Juni 2021

Tertanda,


-el

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sederhananya Bahagia Kita

Jangan ada henti

Purnama Pertama